
Mendaki gunung telah menjadi kegiatan popular di kalangan anak-anak, remaja maupun dewasa. Namun karena medan yang ditempuh tidaklah mudah, maka masalah kesehatan dan kondisi fisik harus diperhatikan dengan saksama.
Salah satu hal yang membuat olahraga mendaki gunung kian digemari adalah pengalaman seru yang didapatkan. Pemandangan indah selama perjalanan dan saat tiba di puncak merupakan garansi kepuasan yang akan membuat segala perjuangan saat mendaki menjadi terasa sepadan.
Sebagai seorang pendaki baik pemula maupun handal seringkali dihadapkan pada resiko terjadinya hipoksia saat pendakian. Hal ini terjadi akibat seseorang berada pada ketinggia tertentu dimana kadar oksigen di puncak gunung sangat minim. Hipoksia saat pendakian merupakan gangguan suplay oksigen akibat minimnya kadar oksigen yang terdapat pada suatu tempat terutama di tempat dengan ketinggian tertentu. Dimana pada saat ini seseorang harus mendapat penanganan segera dan orang disekitar harus tanggap dengan kejadian ini karena bisa mengancam jiwa seseorang. Karena pada kasus yang serius hipoksia saat pedakian bisa menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran, koma bahkan meninggal.
Hal-hal yang mempengaruhi kondisi daya tahan tubuh seseorang terhadap hipoksia saat pendakian sebagian dipengaruhi oleh kandungan hemoglobin dan sel darah merah yang berfungsi untuk mengikat oksigen pada saat pernafasan untuk dialirkan keseluruh tubuh. Selain itu seseorang yang dalam kesehariannya sering di pegunungan atau bermukim disana biasanya akan lebih resisiten terserang hipoksia, hal ini akibat adaptasi tubuh terhadap lingkungan minim oksigen dengan mengimbanginya melalui produksi sel darah merah yang lebih banyak.
Jika ada yang bertanya, seberapa penting membawa oksigen portable (oksigen botol) saat mendaki gunung ? Jawabannya adalah sangat penting!Seiring berkembangnya tren mendaki gunung, oksigen portable masuk daftar alat P3K yg sering dilupakan oleh pendaki. Tidak sampainya informasi baik dari rekan-rekan senior atau teman pendakian seputar oksigen portable yang ternyata penting sekali fungsinya, jadi penyebab ketidaktahuan yang mungkin kawan-kawan juga sadari. Padahal Beragam Resiko mendaki gunung selain diantisipasi dengan pemahaman/penanganan seputar resiko juga harus ditunjang dengan ketersediaan peralatan pendukung, salah satunya oksigen portable.
Adapun gejala umum pendaki yg mengalami kekurangan suplai oksigen antara lain : Pusing, Sesak nafas, Tidak nafsu makan, Pingsan, Mual terkadang muntah, pandangan kabur, lesu, Jantung berdenyut lebih cepat, Muka pucat, Kuku & bibir terlihat kebiru-biruan.
Jika gejala-gejala tersebut mulai dirasa kita atau teman kalian pertolongan pertamanya yaitu dengan :
- Segera berikan suplai oksigen melalui oksigen portable
- Jangan melanjutkan pendakian, longgarkan pakaian penderita, istirahatkan penderita lalu bawa turun penderita ke tempat yg lebih rendah
- Jauhi area kawah aktif yg terpapar gas gunung berapi
Dapatkan kebutuhan oksigen portable anda di link di bawah ini :
Belum ada komentar untuk Pentingnya Sedia Oksigen Saat Mendaki Gunung.